Monday, April 9, 2012

I love Tempe

  
Tempe

Di Indonesia ini adakah orang yang tak mengenal "Tempe''?. Kalo ada yang tidak tahu apa itu tempe atau mungkin belum pernah melihat tempe, rasanya sungguh terlalu (bang Haji Roma mode: ON). Makanan yang cukup murah berbahan dasar kacang kedelai ini dapat dengan mudah kita temui di pasar, warung, bahkan supermarket pun kini menyediakan tempe.


Tempe adalah salah satu makanan favorit saya. Jika semua makanan harus di ranking, Tempe akan menjadi urutan pertama bagi saya, mengalahkan daging dan berbagai makanan mahal lainnya. Bukan karena harganya yang murah saya memilih tempe sebagai makanan favorit, tapi karena rasanya yang enak dan ga ada duanya. Steak seharga puluhan ribu yg di sajikan di resoran mewah pun mungkin tidak bisa mengalahkan tempe mendoan buatan kaki lima seharga dua ribu rupiah.

Saya penasaran siapa sih penemu/pembuat tempe pertama kali di dunia ini?. Lalu saya mulai mencari-cari melalui Mbah Google untuk mengetahui asal-usul Tempe ini. Dulu saya pikir penemu tempe ini orang-orang Jepang atau China karena tempe ini kan masih sodaraan sama tahu. Eh, ternyata Tempe ini bukan berasal dari daratan Asia Timur seperti China, Jepang atau Korea melainkan INDONESIA. Walaupun tidak diketahui secara jelas siapakah orang Indonesia pertama yang membuat tempe ini. tapi dapat dipastikan bahwa si Tempe ini memang berasal dari negeri kita tercinta ini. inilah hasil penulusuran saya melalui mbah Google:


Asal-Usul Tempe

Seperti  disinggung di atas bahwa Tempe berbeda dengan makanan tradisional berbahan dasar kedelai lainnyayang biasanya berasal dari Jepang atau China. Walaupun tidak secara jelas diketahui kapan tepatnya pertama kali tempe ini di buat, tapi makanan ini sudah di kenal sejak berabad-abad yang lalu. Umumnya masyarakat Jawa dan khususnya masyarakat Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Chentini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji, kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.

Manfaat/Khasiat dari Tempe :
  1. Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.
  2. Mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.
  3. Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
  4. Penanggulangan anemia. Anemi ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.
  5. Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.
  6. Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.
  7. Memiliki sifat anti oksidan, menolak kanker.
  8. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif.
  9. Mencegah timbulnya hipertensi
  10. Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
Trivia tentang Tempe
  • Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia.
  • Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.
  • Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar.
  • Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di Jepang.
  • Soekarno, Presiden Indonesia pertama, sering memperingatkan rakyat Indonesia dengan mengatakan, "Jangan menjadi bangsa tempe." 
Nah, jika Bung Karno pernah mengatakan "Jangan menjadi bangsa tempe", atau kita sering mengatakan "dasar kamu mental tempe" mungkin beliau atau kita harus menarik ucapannya lagi dan berpikir ulang mengingat banyak sekali manfaat dan khasiat dari makanan yang murah meriah bernama tempe ini.  

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tempe#cite_note-Karyadi-16
http://artikelindonesia.com/sejarah-asal-usul-dan-manfaat-tempe.html

2 comments:

  1. maksudnya bung karno "jangan menjadi bangsa tempe" karena pembuatan tempe yang diinjak injak, jadi maksudnya jangan mau menjadi bangsa yang diinjak injak bangsa lain

    ReplyDelete
    Replies
    1. o iya, mungkin memang Bung Karno bermaksud demikian. terima kasih atas infonya. :D

      Delete