Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts

Sunday, April 18, 2021

Lewat Djam Malam /After The Curfew (1954)



Saya adalah salah satu penggemar film-film klasik. Ada beberapa Film yang produksinya masih belum berwarna (a.k.a. Hitam-Putih) yang menjadi favorit saya diantaranya: Film-film seperti To Kill a Mockingbird, Life is Beautiful, Third Man, dll. Kebanyakan film Hollywood memang, karena untuk  film lokal memang susah untuk mencari atau menemukan film buatan jaman dulu. 

Sekitar tahun 2011/2012 saya mendengar ada sebuah film yang sedang direstorasi oleh sebuah lembaga dari Amerika Serikat. Biaya restorasi film tersebut mencapai milyaran rupiah. Saya waktu itu baru tahu jika sebuah film yang sudah rusak karena usang ditelan waktu ternyata bisa diperbaiki dan hasilnya memang mulus (High Definition). Seperti ini Before Vs After nya:

Restorasi Film Lewat Djam Malam

Tentu teknik untuk merestorasi film itu pasti tidak mudah. Dan ketika saya melihat sebelum dan sesudahnya saya tercengang, dan berpikir "Kok Bisa Ya?!!!". Jawabannya adalah teknologi.

Di tahun 2012 film restorasi Lewat Djam Malam ini mampir di beberapa bioskop di Indonesia namun tidak lama. Di Bandung juga pada saat Festival Film Perancis kalo tidak salah juga sempat diputar di sana. Yang membuat saya menyesal adalah saya tidak bisa/sempat menonton film tersebut pada waktu itu. 

Setelah sekian waktu berselang, ketika iseng searching film jadul di youtube, tiba-tiba ada film "Lewat Djam Malam" di beranda saya. Bahagianya saya akhirnya impian saya menonton film yang mungkin adalah salah satu film yang dibuat ketika awal-awal Indonesia merdeka. Seperti kita tahu, film Lewat Djam Malam ini dibuat tahun 1954 (9 tahun setelah Indonesia merdeka) walaupun Belanda baru benar-benar meninggalkan Indonesia sekitar tahun 1949.

Film ini disutradarai oleh seorang sutradara terkenal Usmar Ismail. Sedangkan film ini mengisahkan tentang seorang prajurit bernama Iskandar yang baru kembali dari perang kemerdekaan yang ingin meninggalkan dunia kemiliteran dan kembali menjadi warga sipil. Sambil mencari pekerjaan, dia tinggal di rumah tunangannya bernama Norma, seorang gadis dari keluarga berada yang tinggal di Bandung.  

Konflik/intrik yang dihadirkan di film ini adalah pertentangan hati seorang Iskandar dari seorang prajurit menjadi seorang warga sipil. Ketika mendapatkan pekerjaan sebagai warga sipil di Gedung Sate (Gubernuran) dia mendapat cibiran dari rekan kerjanya karena Iskandar tidak terbiasa bekerja kantoran sehingga membuat dia tidak betah.  

Iskandar mulai mencari teman seperjuangannya: Gaffar, Gunawan, dan Pudja. Di situ dia melihat kenyataan jika dirinya telah melakukan kejahatan perang: membunuh orang tak bersalah atas perintah Gunawan.

Bagaimana Iskandar mengatasi konflik batin sebagai warga sipil yang ingin bekerja tapi tidak punya kemampuan dan juga menghadapi kenyataan bahwa dia seorang pembunuh rakyat sipil yang tidak berdosa saat menjadi prajurit menarik untuk ditonton di film ini.

Silakan cari film ini di Youtube. Sudah ada akun yang upload full movienya, kok.

Disini

Monday, May 25, 2020

5 Film Drama Perang Tentang Kekejaman Nazi Hitler : Film pilihan menonton disaat pandemi

Ada banyak sekali film yang mengangkat tentang Perang Dunia ke-2 yang khusus mengangkat kisah bagaimana rezim Nazi yang di komando oleh seorang Adolf Hitler berkuasa. Panglima perang Jerman ini, seperti kita tahu terkenal dengan keganasan dan kekejamannya. 

Dipostingan kali ini saya sampaikan 5 film favorit saya yang mengisahkan bagaimana kekejaman pasukan SS Jerman yang sebagian diangkat dari kisah nyata. Berikut 5 film pilihan saya. 

Saturday, May 16, 2020

Beres Nonton: Beasts of No Nation (2015)


Entah kenapa minggu ini saya jadi ketagihan nonton film-film yang berbau Afrika. Setelah di awal pekan ini saya menonton The Boy Who Harnessed the Wind (2019), pada saat mengetik ini saya baru saja selesai menonton film bersetting Afrika lainnya. Film ini berjudul Beasts of No Nation yang dirilis pada tahun 2015 silam. Genre dari film ini adalah drama-perang dengan mengambil tema perang saudara yang terjadi di sebuah negara di Afrika yang tak disebutkan nama negaranya.

Jika biasanya menonton film bergenre perang itu menimbulkan efek keseruan, memacu adrenalin, kehebohan, namun tidak dengan film ini. Setelah saya menonton film ini perasaan yang timbul dalam diri saya adalah perasaan lelah, jijik, muak, trauma, benci, emosi, hopeless (pokoknya hal-hal yang negatif deh). Banyak sekali adegan-adegan yang membuat kita semakin percaya bahwa perang-apalagi perang saudara sebangsa- hanya menimbulkan kesengsaraan bagi setiap orang. Perang juga bisa membuat orang hilang akal sehat, jauh dari ajaran agama yang menuntun pada kebaikan. 

Thursday, May 14, 2020

Beres Nonton: The Boy Who Harnessed The Wind (2019)


Terlahir di keluarga dan daerah miskin memang bukan keinginan setiap orang. Namun, terlahir miskin bukan halangan untuk menjadi sesorang yang pintar, kreatif, dan bermanfaat bagi orang lain. Begitulah mungkin hikmah yang bisa saya ambil setelah menonton film yang diangkat dari kisah nyata berjudul "The Boy Who Harnessed The Wind", film yang dirilis sekitar tahun 2019.


Sunday, June 3, 2018

7 Film Hollywood Bertema Rasialisme/Rasisme

Sesungguhnya semua manusia itu sama, namun mengapa masih banyak orang yang merasa superior, hebat, berkuasa, dibanding yang lainnya?

Sampai sekarang isu rasisme masih menjadi masalah besar yang dibisa ditemui di berbagai negara. Kita masih sering mendengar di Amerika terjadi penembakan terhadap orang kulit hitam, di belahan Eropa banyak pesepakbola kulit hitam mendapatkan ejekan ketika bermain. Di Indonesia sendiri masalah rasisme sering dialami oleh orang timur Indonesia ataupun orang Keturunan Tionghoa.

Kali ini saya akan menginformasikan 7 film yang bertema rasisme yang pantas untuk ditonton oleh kita sehingga mengajarkan kita agar menghormati sesama manusia dan menghilangkan sifat rasisme. Ketujuh film tersebut adalah sebabagai berikut:

Wednesday, December 28, 2016

Beres Nonton : The Accountant (2015)

Setelah hampir sebulan di akhir tahun ini disibukan dengan segala kerjaan, dan ga sempet nonton film hasil donlodan. Sampailah dalam rangka mengisi liburan semester sekolah hari ini keburu nonton lagi. Film yang barusan ditonton berjudul The Accountant yang dibintangi oleh aktor ganteng Benn Affleck. .

Sinopsis film ini sebagai berikut,
Dalam film ini Benn Affleck berperan sebagai Cristian Wolff, seorang akuntan yang punya penyakit autisme namun jago dan lihai dalam dunia hitung-hitungan hingga ia jadi seorang akuntan publik yg cukup terkenal, namun hubungan kerjanya kebanyakan terkait dengan dunia kriminal, mafia, dan juga teroris. Suatu ketika, Wolff diminta untuk mengaudit sebuah perusahaan. Ajaib, Wolff hampir menyelsaikan audit hanya dalam satu malam, ketika hampir selsai, perusahaanya malah menyuruh Wolff untuk tidak melanjutkan pekerjaannya. Pekerjaannya kali ini malah menyeret dia ke masalah dimana nanti terjadi aksi bunuh-bunuhan dan tembak menembak yang cukup seru antara Wolff dan para pembunuh bayaran yg di rekrut oleh perusahaan tadi. Lebih lengkapnya tonton sendiri deh ya,

Film-film Benn Affleck memang jarang yang mengecewakan. Overall, film drama kriminal ini memang tidak terlalu wah banget jika dibanding dengan film drama kriminal Benn Affleck yang lain seperti "The Town" namun juga jelek-jelek amat, kita masih bisa dibuat tegang oleh film ini.
Satu hal yg cukup membanggakan di film ini adalah ada adegan Wolff kecil dibawa ayahnya berlatih Pencak Silat di Indonesia. Wolff kecil juga mengucapkan beberapa kalimat Bahasa Indonesia di film ini. Apa yang diucapkan Benn Affleck di film ini??? Mending saksikan aja sendiri deh. . hehehe

Thursday, December 18, 2014

Prisoners (2013) : Misteri Penculikan Anak


Kemarin baru saja nonton film Prisoners, film yang di bintangi oleh Hugh Jackman yang terkenal lewat perannya sebagai Wolverine di Film X-Men dan didukung oleh aktor Jake Gyllenhaal yang tenar karena aktingnya dalam film Source Code. Film ini saya nilai sangat bagus dan membuat saya terpukau. Terbukti film ini sukses mendapatkan nominasi Oscar tahun 2014 namun sayang tidak menang.

Apa sih yang membuat film ini spesial? Saya akan jelaskan dulu jalan cerita dari film ini. Jadi, Pada suatu masa di Amerika sana, Ada dua keluarga yang sedang merayakan thanksgiving, keluarga pertama adalah Keluarga Mr. Dover (Hugh Jackman) yang memiliki istri, satu orang anak laki-laki ABG, dan satu anak perempuan kecil cantik bernama Anna. Sedangkan keluarga lainnya adalah keluarga Mr. Birch, dia tinggal bersama istri, seorang anak perempuan ABG, dan satu anak perempuan kecil bernama Joy. Saat keluarga Mr Dover & Mr Birch ini asyik merayakan hari thanksgiving di rumah keluarga Birch, dua keluarga ini kehilangan 2 puteri kecil mereka (Anna & Joy) karena diculik orang gak dikenal. Anna dan Joy diculik saat mereka berdua izin mengambil peluit di rumah Anna. Nah siapakah yang menculik kedua bocah cantik ini? Inilah misteri yang harus diungkap difilm ini.Keluarga Birch dan Dover harus mencari anaknya dan dibantu oleh seorang Ditektif Polisi handal bernama Loki yang belum pernah sekalipun gagal dalam misinya mengungkap kejahatan.

Nah, Yang membuat film ini menarik adalah bagaimana seseorang menghadapi masalah yang berat, Dover dan Birch adalah orang yang sangat mencintai anaknya namun mereka menghadapi masalah dengan cara berbeda. Dover sangat tempramental, mudah hilang kontrol atas emosinya. Sedangkan Birch menghadapi kasus penculikan ini dengan bijaksana. Karena sifatnya yang tempramen, Dover mengahalalkan segala cara untuk mencari puterinya termasuk menculik dan menyiksa seseorang yang diduga penculik yang ditangkap Loki namun dibebaskan karena kurang bukti. Penyiksaan dan ulah main hakim sendiri dari Dover ini sangat kejam sampai si korban (yg diduga penculik) babak belur dan mukanya gak karuan (-.-). Kurang percayanya kepada polisi dan keinginan yang menggebu-gebu agar kasusnya cepat selesai justru melupakan hal yang penting, hidup istri dan anak laki-lakinya dirumah. Emosi Dover makin tinggi saat anak Birch, Joy ditemukan, namun Anna belum. Di rumah sakit, saat Joy dirawat, Dover malah membuat Joy ketakutan dan mengingatkann dan memanggilya penculik. Masalah bukannya terpecahkan malah makin bertambah harus dihadapi Dover ini. kasiann. . Di akhir cerita Dover harus menghadapi si penculik asli dan dia malah jadi korban si penculik.

Dari film ini kita diajarkan bagaimana kita menyikapi suatu masalah, seberat apapun masalah jangan sampai kita melupakan akal sehat dalam kondisi apapun, ingat keluarga kita yang butuh dukungan disaat sulit. Keputusan yang didasari sikap emosional tidak akan menyelsaikan masalah, malah akan membuat banyak masalah baru muncul.

Silakan bagi yang belum nonton film ini, segera cari filmnya. Gak bakal nyesel deh.


Sunday, November 30, 2014

Film - Film Unik: Menggunakan Hanya 1 Lokasi Saja

Langsung saja, Ini beberapa film yang menurut saya unik karena justru hanya menggunakan 1 tempat saja (alias di situ-situ aja) . Biasanya kan film itu mengalir dari satu tempat ke tempat lain, nah beberapa film menghadirkan sesuatu yang beda dengan film-film biasanya. Dengan setting tempat yang tidak berpindah-pindah, mungkin akan membuat kita bosan. Eits, jangan salah. Film -film ini justru akan membuat anda terpukau usai menontonnya. 

1. 12 Angry Man
   Film ini mengisahkan 12 orang juri di persidangan yang harus memberi keputusan bersalah atau tidak terhadap seorang terdakwa yang didakwa telah membunuh ayahnya sendiri. Kedua belas orang tersebut berasal dari kasta sosial yang berbeda-beda, mereka berdiskusi disebuah ruangan untuk memutusan apakah si terdakwa "bersalah" atau "tidak bersalah".

Thursday, May 23, 2013

Assembly (2007) : Penghargaan atas sebuah perjuangan


Bagaimana rasanya ketika kita telah mengeluarkan segenap kemampuan kita sampai rela berkorban nyawa tapi pada akhirnya pengorbanan kita tidak diakui dan diacuhkan begitu saja? Pasti kita akan merasa marah, benci, emosi, kecewa. Itulah mungkin perasaan yang dimiliki oleh Gu Zidi, seorang kapten perang yang menjadi tokoh utama dalam film buatan China berjudul Assembly yang dirilis pada tahun 2007.

Film ini berkisah tentang seorang mantan kapten perang bernama Gu Zidi yang berjuang agar dia dan 47 anak buahnya yang telah tewas di medan perang melawan tentara musih diakui sebagai pasukan yang telah berjasa bagi negaranya. Sebelumnya, Gu Zidi dan pasukannya yang ditugaskan berperang di garis terdepan mempertahankan sebuah kawasan tambang batu bara. Mereka tidak diperbolehkan mundur sampai tanda terompet dibunyikan.  Gu Zidi selamat sementara seluruh anak buahnya tewas di medan perang. Ironisnya, Gu Zidi dan pasukannya hanya dianggap sebagai tentara yang hilang di medan perang (Missing in Action), padahal mereka telah berperang sekuat tenaga melawan musuh yang berkali lipat banyaknya yang di bantu dengan tank.

Perjuangan Kapten Gu Zidi yang tak kenal lelah agar dia dan 47 pasukannya yang telah tewas mendapat pengakuan akhirnya didapat setelah bertaun-tahun lamanya. Mereka diakui setelah 47 pasukan yang tewas dimedan perang ditemukan ketika pemerintah akan membuat sebuah danau dibekas Gu Zidi dan pasukannya bertempur. Dan Pada akhirnya, Gu Zidi dan seluruh pasukannya dianugrahi gelar pahlawan revolusi sebagai jasanya bertempur melawan musuh tanpa kenal menyerah.

Sebuah film bergenre perang asia yang asyik untuk di tonton! :)

Tuesday, May 14, 2013

Once Upon a Time in America (Film durasi terlama yang pernah saya tonton)




Jika ditanya film terlama apakah yang pernah kamu tonton? maka sampai saat ini "Once Upon in America" lah jawaban yang akan saya berikan. :). Film ini panjangnya 229 menit yang artinya kita akan menghabiskan waktu sekitar 4 jam kurang sedikit untuk menonton satu judul film ini sana saja. Film-film Bollywood jadul aka film india jaman dulu biasanya punya durasi panjangm tapi panjangnya karena ditambah selingan pemainnya yang nyanyi-nyanyi n joget-joget. Tapi film Hollywood "Once Upon in America" ini ga ada sama sekali adegan lebay pemain bernyanyi sedih beruarai air mata di tengah jalan. 

Dengan durasi yang panjang, mungkin akan timbul ungkapan2 "Emang rame film yang super lama ini?", "Ah, pasti ni film bikin kita ngantuk trus molor deh!". Bagi penikmat film berjenis drama kriminal, gangster, dan semacamnya film ini bakal bikin emosi kita terkuras (kaya nyuci bak mandi -_-) . Di  IMDB  film ini dapet nilai 8.4 dari 132,633 orang yang menilai (artinya ni film lumayan bagus n seru).

Film ini bercerita tentang apa sih?  nah, ayo kita bahas. . .