Sunday, November 15, 2015

suka duka anak kos

Akhirnya bisa nulis di blog ini lagi setelah sekian lama ga nulis, hehe. Memasuki bulan November ini cuaca semakin dingin karena musim hujan sudah tiba, sekarang pun saat nulis ini suasana masih mendung karena hujan yang dari pagi turun sejenak berhenti. Di Minggu pagi ini ane bingung mau ngapain, sebenarnya banyak kerjaan yang harus dilakuin tapi males rasanya karena udara yang cukup dingin ini membuat ane males ngapa-ngapain. Mengurung diri di kamar ditemani segelas kopi cocok sambil mendengarkan musik dari Youtube, hehe.

Topik kali ini ane mau ngangkat cerita tentang dunia seputar kos-kosan. Sepertinya ane sudah bisa dikategorikan expert soal dunia nge-kos ini. Sejak masuk SMA tahun 2003 udah ngekos, dan sampai sekarang pun taun 2015 (artinya udah 12 taun ya???) masih aja ngekos. Entah ini patut dibanggain atau tidak. Hahahaha

Dunia kos-kosan itu penuh warna-warni, ada banyak cerita yang membuat kita suka tapi tidak sedikit juga dukanya juga yang harus kita hadapi. Kalo di rinci ga bakal keitung suka-dukanya, tapi dari sekian banyak itu dapat kita simpulkan nih mana suka dan dukanya.

Dari Sukanya dulu deh kita bahas, oke ini dia

1. Ngekos membuat kita punya banyak teman
    Dengan hidup nge-kos hal yang paling ane rasain yang paling menarik adalah kita bisa punya banyak teman. Jika mau ngebandingin, orang yang hidup ngekos ane jamin pasti lebih banyak temannya dari pada yang tidak ngekos. hehe. Ketika kuliah ane rasain betul ini, misalnya kita lagi main ke kosan teman kuliah kita, nah di kosan teman kita ini, kita bisa dapet teman baru lagi, bahkan mungkin dapat pacar baru juga. :)

2. Ngekos membuat kita mandiri dan dewasa
     Karena hidup jauh dari orang tua dan sanak saudara, ngekos membuat kita jauh lebih mandiri dan dewasa. misalnya gimana ngatur duit biar pas buat hidup selama sebulan, nyapu kamar harus sama sendiri, nyuci baju juga sendiri. Kalau di rumah biasanya orang tua kita mengingatkan kita untuk Sholat, nah ketika ngekos mah kita harus ngengiten diri sendiri.

3. Ngekos membuat kita selalu up to date
     Dengan banyak teman kosan, akan jauh lebih banyak hal baru yang akan kita dapatkan. Kita bisa saling tukar film hasil donlotan kita, sharing lagu n video terbaru, termasuk gosip teman kita yang baru putus, dan sebaginya.

4. Ngekos bikin kita kreatif
     karena pasti anak kosan itu jarang yang banyak duit, nah jiwa kreatif akan muncul dari jiwa-jiwa anak-anak kosan ini. Misalnya botol sabun dan shampoo yang tinggal dikit lagi diisi air biar busanya banyak, jadi sabun bisa dipake lebih lama lagi. Atau misalnya mengolah barang bekas yang tidak terpakai jadi barang yang berguna, misalkan kardus yang bisa dijadiin rak, dsb.

5. Ngekos kita bisa bangun dan tidur kapanpun
    Kalau di rumah Ibu kita suka ngomel kalau udah tengah malem kia masih nonton TV, nah saat ngekos mah gak bakal ada yang ngomelin. Bangun tidur pun sesuka kita mungkin ga da yang protes. hehe

Nah, itu sukanya. Sekarang bagian sedi-sedihnya nih kalo kita ngekos menurut ane.

1. Ngekos bikin ga sehat
   Hidup nghekos bisa bikin kita hidup jauh dari yang namanya kesehatan. Misalkan, kamar yang jarang dibersihkan, makan makanan yang tidak bergizi, pola tidur yang salah. Nah hal tersebut bisa buat ngekos jadi hal yang salah.

2. Konflik dengan teman kosan
    Ngekos itu kan bisa macem-macem tuh, ada yang ngekos sekamar sendiri, ada yang bareng-bareng jadi satu rumah oleh banyak orang, atau yang ngekos sekamar berdua, dll. Nah potensi konflik dengan teman kosan biasanya terjadi saat ngekos bareng. Konflik bisa terjadi karena bahkan hal hal kecil misalkan si A ini mah jorok, si B pemalas, si C ini mah tukang ngambil barang orang seenaknya, dsb. Konflik tersebut pasti terjadi saat ngekos bareng. Jadi mesti di pikirkan manag-matang saat kita ingin ngekos bareng.

3. Bikin hidup berantakan
    Karena hidup jauh dari pengawasan orang tua, hidup ngekos bisa buat kita bebas sebebasnya. Banyak anak kos yang terjerumus kedunia narkoba, pergaulan bebas, dll. Makanya nih milih milih pergaulan saat hidup ngekos penting banget.

    Menurut ane itu deh suka duka kita saat menjadi anak kosan, satu dua diantaranya pasti  dirasakan oleh kalian. Banyak yang belum di sampaikan sebenernya, tapi apa ya kira-kira.................??????????????????


Saturday, February 14, 2015

A Trip to Pangandaran



A Trip to Pangandaran
                A few weeks ago I took a trip to Pangandaran. Actually, I went not to take a vacation but I went there to do a general medic test as civil servant candidate’s (CPNS) requirement. Usually I went to Pangandaran by Bus, this time I decided to ride my motorcycle because I thought it would be faster n cheaper.
                After I assumed that my stuff for my test requirement was equipped, I checked my bike weather it was OK for touring to Pangandaran. After it was checked, at 9.00 in the morning I started my journey to Southern of West Java Province. Here was the route to reach Pangandaran from my house: Cikijing – Ciamis – Banjar – Pangandaran. Riding my bike through a lot of turns (because most of them were in mountain range) was an exciting experience. The quality road’s asphalt was mostly good, but I found a bumpy road in the beginning section of Pangandaran Residence. Around 12.00 o’clock I reached Parigi (the capital city of Pangandaran).
                My first task in Pangandaran was to take my general medical test, so I was straight to join the people who had been gathered to take the test in the local clinic (PUSKESMAS) of Paraigi. Because I was little bit late, I took a test in near the end of the queue, and then the test was finished around 5 p.m.. At that time, I thought it would be dangerous if I was directly go home because it had been raining and also dark, so I started looking for a motel. There was no motel in Parigi , so I had to search the motel near the Paangandaran Beach.
                A Hundreds of motel were provided in Pangandaran Beach, but I confused to choose the cheap one. After I went around, I found a motel which was ‘friendly’ with my pocket. One room in that motel was cost RP 150.000/night. The facility of the room was quite complete and comfortable. It had two beds, a bathroom, a TV, and a electric fan. There was an AC but I had to spend extra money if I want to use it. Taking a shower was the first that came to my mind at that time because I was so sultry and tired as well. After taking a shower I straightly slept.
                Early in that morning, I thought it would be exciting if I jogged around the beach and also watched the sun rise. FYI, in Pangandaran has two beaches, East Beach and West Beach. If we want to see sun rise, we can see in East Beach and we can see sunset in West Beach. It is only 5 minutes to move from west to east side of the beach. I jogged around on the street near the beach and after that I went to the edge of the beach to see the sun rice. At the beach, I could see many boats and also there were several fishermen who pull the fishing net. Because it was not holiday season, the beach was quite quiet. It was my first experience to visit Pangandaran alone because I am still not married yet, but it would be fantastic to expend my honeymoon here. Hehe
                Years ago, Pangandaran was just only place for a picnic. In several months ahead, it will be my home. I hope I can contribute to this country as a teacher at one High School in Pangandaran. Aamiin. Here are the pictures of Pangandaran Beach that I could take.