Hari ini adalah hari Senin, hari kedua di bulan Syawal 1441 H, bertepatan dengan tanggal 25 Mei 2020 Masehi. Kemarin saya baru saja menjalani Idul Fitri yang (mungkin) ke 32 kali dalam hidup saya. Terakhir saya posting di blog ini sekitar 2 tahun lalu tepatnya di tahun 1439 H, tahun lalu saya lupa menulis di blog saya mengenai lebaran. Tapi tidak apa lah (hehe). Jika dua tahun lalu lebaran saya sangat spesial karena untuk pertama kalinya saya berlebaran dengan anak saya yang berumur 1 tahun, di tahun yang ke-3 bersama anak saya lebaran kali ini pun terasa spesial. Berikut alasannya.
Covid-19 ini pun mengakibatkan ramadhan dan idul fitri berbeda dengan yang sebelumnya. Setiap malam hari dibulan ramadhan, banyak orang pergi ke mesjid melaksanakan shalata tarawih, ditahun ini pemerintah menyarankan agar umat islam beribadah di rumah sehingga mesjid pun sepi dari jamaahnya. Jika biasanya setiap tahun saya dan jutaan orang lainnya melaksanakan mudik ke kampung halaman, tahun ini saya dan mereka tidak bisa pulang kampung bertemu sanak saudara karena dikhawatirkan orang yang datang dari kota membawa virus corona. Orang kampung pun was-was dan banyak yang meminta supaya orang yang merantau tidak pulang dulu ditahun ini. Banyak yang tidak taat sehingga tetap pulang dan harus karantina dan isolasi, namun banyak pula yang patuh dan ikhlas berlebaran tetap di perantauan.
Saya dan istri bersama anak saya yang sekarang berumur tiga tahun memilih untuk tetap diperantauan sesuai anjuran pemerintah. Kami tidak ingin merepotkan dan memberi perasaan was was dan curiga juga dari orang kampung. Lebih baik di perantauan walaupun terasa sepi karena cuman bertiga. Tapi semoga upaya kami ini bisa sedikit membantu dalam mencegah penyebaran covid-19 ini.
Silaturahmi yang kami lakukan dengan orang di kampung kami lakukan dengan menggunakan fasilitas video call, walaupun kadang tersendat karena sinyal di kampung tidak sebagus di kota tapi itu setidaknya bisa mengobati rindu kami dengan keluarga besar. Saya memahami pasti ada nenek yang merindukan cucunya, ada orang tua yang mendambakan anaknya bisa berkumpul di hari yang suci. Namun apa boleh bikin, semuanya harus kita lalui dengan seperti ini.
Mengakhiri tulisan ini, kami sekeluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 H. Mohon maaf lahir dan batin. Mari kita doakan semoga wabah penyakit ini segera berakhir dan berharap lebaran ditahun depan kita bisa berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Aamiin